Mereview 20 jurnal
Pendahuluan
Jurnal-jurnal yang akan saya review masih berhubungan dengan topik-topik yang saya teliti sebelumnya, yaitu mengenai ilustrasi dan anak. Saya sangat tertarik dengan ilustrasi karena ilustrasi memiliki gaya gambar yang beragam, masing-masing gaya gambarnya pasti sangat mencerminkan pembuatnya (illustrator), warnanya pun menarik bagi saya karena beragam juga. Untuk topik anak, saya tertarik karena sebenarnya hanya penasaran saja awalnya namun, lama-kelamaan penasaran ini bukan hanya sekadar penasaran biasa, sudah berada di tahap ingin menelusurinya. Namun, untuk kali ini sepertinya saya akan lebih fokus pada topik anak.
Pembahasan
1. Jurnal pertama berjudul "Interactive Book Design for Child Speech Delay Therapy" karya Leonardo Adi Dharma Widya dan Prasna Juwita.
Buku ini berisi topik mengenai keterlambatan bicara pada anak. Sang penulis merupakan mahasiswa Desain komunikasi visual yang melakukan perancangan buku interaktif. Di mana Buku ini akan menjadi media informasi bagi anak tuna wicara untuk mengenalkan kata atau kalimat serta dapat menjadi media terapi bagi anak tuna wicara. Penelitian ini menggunakan literatur tahapan perkembangan bicara anak, menggunakan teori "the play pyramid", dan teori buku interaktif.
Dapat disimpulkan buku ini bukan hanya berisi huruf saja namun di dalamnya ada banyak permainan yang akan menarik perhatian anak tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilustrasi akan menambah fokus anak terhadap kegiatan yang sedang ia lakukan. Jika hanya berisikan huruf saja sudah pasti anak akan cepat bosan. Maka dibuatlah buku ini, yang banyak berisi ilustrasi seperti karakter yang lucu. Serta ada juga permainan kecil seperti permainan mencari jalan keluar, kuis-kuis kecil, dan permainan kreatif lainnya. Buku ini cukup membantu para anak tuna wicara, untuk lebih mengenal huruf dan mengucapkan sebuah kata. Untuk lebih memaksimalkan hasilnya, diharapkan pendamping, mengajarinya dengan sabar dan diusahakan tidak membuat suasana belajar yang membosankan atau menakutkan demi keberhasilan anak itu sendiri.
2. Jurnal kedua berjudul " Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Tengah Melalui Perancangan Buku Pop Up Bergaya Flat Design" karya Rosita Yuni Sera dan Handriyotopo.
Dalam jurnal ini tertulis bahwa permainan tradisional mengalami penurunan dan sudah jarang lagi dikenali oleh anak-anak zaman sekarang. Permainan tradisional sekarang sudah mulai kalah dengan perkembangan teknologi dan perubahan sistem sosial di masyarakat. Kemajuan ilmu teknologi yang ada membuat anak-anak yang mempunyai potensi besar ini kurang dalam mengenal dan melestarikan, dan cenderung acuh dan tidak mengenali permainan tradisional lagi. Anak-anak saat ini lebih memilih untuk mengikuti gaya hidup yang kekinian dan membesarkan gengsi daripada mempertahankan esensi budaya kearifan lokal peninggalan nenek moyang.
Maka dari itu, sebuah buku pop-up merupakan alternatif media untuk pembelajaran dan pengenalan permainan tradisional Jawa Tengah kepada anak. Buku pop up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam suatu materi sehingga material lebih mudah diingat dan dipelajari, Meri Lismayati dkk (2016:44). Buku pop-up dapat memberikan suatu yang berbeda dibandingkan dengan buku biasa. Buku ini dapat memberikan sensasi dalam menikmati cerita buku agar lebih menarik. Keunikan buku pop-up adalah mempunyai tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi gambar yang bergerak ketika halaman yang dibuka atau bagiannya digeser hingga berubah bentuk. Hal lain yang dapat membuat sebuah buku pop-up menarik adalah dapat memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang mengandung letak ketakjuban ketika halaman tersebut dibuka. Pembaca akan penasaran dan akan tergugah rasa antusiasme akan ceritanya. Metode penulisan jurnal ini memakai tahapan dalam proses, penulis menjelaskan proses pembuatan buku pop-up hingga pada tahap promosi buku tersebut.
Saya sangat setuju dengan ide yang dituliskan pada jurnal ini. Hal-hal yang berbau tradisional pada zaman sekarang sudah jarang diminati oleh anak-anak. Memanfaatkan rancangan kreatif merupakan ide yang sangat bagus dan pemilihan buku pop-up ini akan sangat menarik perhatian anak, karena bagi saya pun buku pop-up masih menarik dimata saya, apalagi untuk anak-anak. Pemilihan gaya gambarnya pun sangat cocok yaitu, flat design. Di mana flat design ini sangat sederhana, anak-anak pun pasti akan lebih mengerti apa yang digambarkan lalu apa yang diceritakan pada buku ini.
3. Jurnal ketiga berjudul "Perancangan Ilustrasi Buku Autobiografi The World That Never Bleed" karya Pramudita Nur Anisa Hapsari dan Mujiyono.
Jurnal ini mengangkat isu gangguan mental yang dimana sang penulis merupakan seorang penyintas mental illness. Maka dari itu, penulis terinspirasi untuk membuat sebuah buku autobiografi ilustratif yang menceritakan kisah hidup penulis sebagai penyintas mental illness.
Pada jurnal dituliskan bahwa kesehatan mental merupakan masalah yang masih tabuh untuk dibahas. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media yang dapat membantu menjembatani antara masyarakat awam dengan penyintas gangguan. Maka terciptalah ide untuk membuat sebuah karya tulis dan karya ilustrasi yang disatukan dalam bentuk sebuah buku. Tujuan dibuatnya buku tersebut adalah sebagai yang kampanye kesehatan mental kepada masyarakat dan sebagai media terapi bagi penulis sendiri.
Proyek studi penulis menghasilkan 28 ilustrasi. Lalu ada 10 ilustrasi yang penulisan analisis, masing-masing ilustrasi dianalisis dari segi deskripsi, analisis estetis, dan analisis komunikasi. Menurut saya, masing-masing ilustrasi digambarkan dengan sangat baik, mulai dari gaya gambar yang sederhana untuk dicerna, warna yang dipakai hingga ekspresi tiap karakter yang ada.
4. Jurnal keempat berjudul "Buku Ilustrasi Manfaat Minum Susu Sebagai Media Edukasi Untuk Anak-Anak Usia 7-12 Tahun" karya M. Al-Hadad Firmansyah, Masnuna, dan Mahimma Romadhona.
Pada jurnal ini juga memaparkan pemanfaatan rancangan kreatif sebagai media edukasi. Pemanfaatan rancangan kreatif ini adalah untuk meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat Indonesia yang difokuskan pada anak-anak usia 7-12 tahun. Pada jurnal dituliskan Indonesia adalah negara yang tingkat konsumsi susu yang tergolong rendah yaitu 16,27 kg/per kapita/tahun, dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yang sudah tergolong tinggi. Konsumsi susu sangatlah penting terutama bagi anak-anak dalam mencukupi kebutuhan gizinya.
Konten yang dibahas dalam buku ilustrasi adalah pengenalan nutrisi yang terkandung dalam susu beserta manfaatnya untuk tubuh. Lalu dilanjutkan tahap pengenalan jenis-jenis susu formula, UHT, dan susu sapi serta dijelaskan pula perbandingan antara jenis-jenis sudut tersebut. Pada bab selanjutnya akan diberikan sedikit tips mengonsumsi susu yang menarik dengan memberikan resep cara membuat kreasi makanan dan minuman yang berbahan susu. Penulis pengharapan karya ini akan mengadu kasih para orang tua maupun sang anak itu sendiri. Saya berharap karya ini dapat mensugesti setiap anak yang di mana akan menciptakan kebiasaan yang positif yaitu kebiasaan minum susu bagi si anak.
5. Jurnal kelima berjudul "The effect of Finger Painting Activities Using Natural Materialis on The Creativity of Children Aged 5-6 Years" karya Siti Mahmudah. khomsatul Jannah, dan Yunita.
Karya tulis ini berisikan penelitian kreativitas pada anak didik TK Khadijah dadapan. Kegiatan kreatifnya berupa finger painting. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang kreativitas pada setiap anak di TK tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu tumbuh kembang anak dalam pelatihan stimulan. Dikatakan kreativitas perlu dikembangkan dan kemampuan tersebut tidak dibawa dari dalam diri sendiri. Pengembangan kreativitas sangat diperlukan untuk merangsang kecerdasan dan kelancaran berpikir, sehingga diperlukan kecerdasan tingkat yang tinggi untuk mendorong imajinasi anak dalam merancang suatu produk atau karya.
Tingkat kreativitas anak terlihat pada kemampuan menciptakan suatu karya dari hasil pemikiran atau imajinasinya melalui penggunaan media dan alat bermain untuk menghasilkan karya baru. Ketika anak mempunyai kemampuan kreatif yang baik maka dapat membuatnya bahagia, memberikan nilai apresiasi kepada anak dan mempengaruhi perkembangan pribadi anak. Kreativitas dapat memberikan rasa percaya diri yang tinggi pada anak dan berikan kesempatan pada anak untuk secara mandiri menyusun karya yang akan dibuatnya (Rachmawati & Kurniawati, 2019). Permasalahan yang sering muncul pada anak usia dini disebabkan oleh kurangnya perhatian dan rangsangan pada tingkat kreativitas anak karena lebih fokus pada aspek lain sehingga menyebabkan aspek imajinasi anak tidak berkembang dengan baik.
Penelitian ini membuahkan hasil yang bagus, sebelum dilakukan kegiatan finger painting ini masih banyak anak yang belum dapat membuat bentuk dan mencampur warna namun, setelah dilakukan kegiatan finger painting para anak dapat membuat untuk mencampur warna sampai melakukan suatu kegiatan tanpa dibantu oleh gurunya penelitian ini dilakukan oleh 10 anak.
Disimpulkan suatu kegiatan baru dan kreatif sangat membantu anak dalam perkembangannya, anak-anak jadi lebih mudah bertahan pada kreativitasnya. Maka sebagai orang industri kreatif, tugas kita harus lebih banyak mengeluarkan inovasi pengajaran baru bagi anak, dan yang pastinya harus kreatif dan menarik, karena orang-orang kreatif akan menghasilkan orang kreatif juga bahkan bisa saja yang diajarkan akan lebih kreatif dari kita sendiri.
6. Jurnal keenam berjudul "Improving Children's Abilities Through Drawing Activities in Kindergarten" karya Ernawati, Nini Nurul Aini, dan Tri Hastuti.
Isu yang dibahas pada jurnal ini adalah kreativitas. Menuliskan, bahwa data di lapangan menunjukkan masih banyak anak usia prasekolah yang kemampuan kreatifnya belum berkembang. Hal ini terlihat dari kemampuan berpikir anak, dimana anak belum mampu menyesuaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang ditentukan, kemampuan anak dalam mengeksplorasi berbagai media masih belum berkembang dengan baik.
Menggambar dan anak merupakan dua hal yang sulit dipisahkan karena dengan menggambar anak dapat menyalurkan imajinasinya melalui coretan (Nurhaeny, 2022). Intinya, dengan menggambar anak dapat mengekspresikan mentalitasnya melalui coretan dan bereksplorasi dengan memilih warna yang diinginkan (Siti, 2016).
Penelitian yang dilakukan ada dua siklus, siklus pertama dimulai dengan kegiatan pembukaan biasa yaitu, berbaris, masuk kelas, dan membaca doa. Setelah itu, barulah disampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu kegiatan menggambar. Hasil siklus pertama tergolong baik terkait pengkomunikasian tema dan tujuan kegiatan namun, belum maksimal. Kemampuan anak dalam mengeksplorasi kreativitasnya masih dalam kategori baik, kemampuan berpikir kritis masih dalam variasi yang sesuai, dan kemampuan komunikasi elaborasi masih dalam kategori baik. Pada siklus kedua kegiatan yang dilakukan masih sama bedanya, pada siklus kedua ini guru memberikan motivasi agar anak lebih antusias mengikuti pembelajarannya, hasilnya pun cukup memuaskan dari yang sebelumnya, kreativitas pada setiap anak cukup banyak yang meningkat.
Penulis mengambil makna, dengan memberikan stimulus dari guru berupa motivasi, penghargaan, dan pujian untuk mengubah anak menuju pembelajaran yang lebih baik. Hasil belajar dengan menggambar membuat anak lebih kreatif dalam mengekspresikan imajinasinya.
Simpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan menggambar sangat berpengaruh terhadap kreativitas anak. Diiringi dengan pemberian motivasi kepada anak, kegiatan menggambar ini menjadi sempurna dalam perkembangan kreativitas anak, kegiatan ini dapat mengontrol emosi pada setiap anak. Penulis mengatakan, karena kegiatan ini, suasana kelas jadi lebih terkontrol karena anak-anak menjadi fokus pada kreativitasnya, pada ide yang sedang ia tuang ke selembar kertas itu. Jadi, impact dari menggambar bagi perkembangan anak ini tidak main-main.
7. Jurnal ketujuh berjudul "Peran Guru dan Orang Tua Terhadap Stimulasi Keaksaraan Anak Usia Dini" karya Isma Ulfadilah dan Astuti Darmiyanti.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka dari sejumlah penelitian sebelumnya. Menuliskan, literasi awal adalah dasar untuk menguasai membaca menulis dan matematika. Literasi Dini dapat dikembangkan dengan keterlibatan orang dewasa dalam kegiatan bermakna, yang menggunakan ucapan dan naskah. Mengajar anak-anak untuk membaca dan menulis sejak dini dapat membantu mereka mengembangkan kecintaan membaca yang kuat dan rasa bahasa yang kuat di kemudian hari menurut Montessori dan Hainstock.
Jurnal ini memberitahu kepada para pembaca khususnya pada orang tua dan guru, bagaimana cara membuat anak tertarik pada aksara. Hal apa saja yang dapat membuat seorang anak tertarik membaca, dimulai dari pengenalan tahapan diri anak dalam menguasai huruf, kemudian diberitahukan bagaimana cara membangun kebiasaan membaca, mengenal keaksaraan, memunculkan kebiasaan menulis dan berhitung, sampai memperhatikan kondisi lingkungan dan media apa yang dipakai.
Menurut saya, jurnal ini akan sangat membantu para orang tua dan guru dalam pengembangan kondisi anak soal keaksaraan. Karena isi jurnal ini sangat padat dan tidak bertele-tele, semua dan jelaskan dengan rinci. Jurnal ini memaparkan betapa pentingnya peran orang tua dan guru dalam pengembangan seorang anak, para orang tua dan guru diharapkan tidak lalai dalam mengawasi anak, orang tua dan guru harus peka pada setiap perkembangan yang anak berikan, setiap keberhasilan anak orang tua dan guru harus memberikan apresiasi agar si anak bisa dan mau lebih semangat dalam hal belajar.
8. Jurnal Kedelapan berjudul "Sarana Belajar Usia Dini: Bagaimana Persepsi Orang Tua pada Penggunaan Gadget" karya Indah Mayseoan Azzahra, Hasti Yustina, dan Ibrahim.
Tujuan penelitian ini untuk menguraikan informasi tentang persepsi orang tua pada penggunaan gadget sebagai sarana belajar anak usia dini, metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei.
Pengamatan ini berhubungan dengan dimulainya pengadaan pembelajaran online (daring) karena pada saat itu sedang masa darurat yaitu penyebaran Covid-19. Pembelajaran online tidak lepas dari penggunaan gadget sebagai sarana melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran online ini penuh pro dan kontra pada saat itu namun, lebih banyak kontrak yang diujarkan seperti, para orang tua yang keberatan karena sibuk berjualan atau sibuk bekerja, kendala kuota yang pastinya lebih mengeluarkan anggaran tiap bulannya karena ada penggunaan aplikasi zoom atau Google meet, maupun dari segi anak itu sendiri yang tidak terlalu fokus belajar karena memang masih asing dengan pembelajaran ini. Maka dari itu, penulis menganggap penelitian ini sangat penting untuk dikaji dan penulis ingin lebih lanjut melakukan penelitian terkait permasalahan persepsi orang tua secara mayoritas terhadap penggunaan gadget sebagai sarana belajar anak.
Hasil dari pengamatan adalah ternyata masih banyak orang tua yang belum paham cara menggunakan aplikasi zoom atau google meet dikarenakan kurangnya pengalaman dan memang operasi tersebut lebih familiar untuk anak-anak remaja daripada orangtua. Para orang tua lebih familiar jika memakai via WhatsApp group dan Google classroom, yang dimana aplikasi WhatsApp sudah umum dipakai untuk komunikasi online setiap harinya dan Google classroom dapat dengan mudah dipahami karena tampilannya tidak membingungkan, dari posisi anak pun pembelajaran online ini memang kurang maksimal, rata-rata anak menjadi lebih bosan untuk belajar yang mengakibatkan anak tidak dapat memenuhi materi pembelajarannya. Apalagi jika tidak ada yang mendampingi seperti yang didapat bahwa, ada beberapa orang tua yang sibuk bekerja maupun dalam urusan rumah. Penulis juga mengatakan kunci keberhasilan dalam pembelajaran online ini adalah komunikas. Kita tahu betul bahwa berkomunikasi secara online lebih banyak miss-nya, banyak kesalahpahaman yang terjadi. Maka dari itu, sebisa mungkin ada yang mendampingi anak ketika pembelajaran online dan diusahakan anak maupun yang mendampinginya aktif bertanya atau harus mau berkomunikasi dengan gurunya agar tidak terjadi kesalahan.
9. Jurnal kesembilan berjudul "Peningkatan Konsentrasi Belajar pada Anak Melalui Bermain Sensorimotor" karya Yuniarti, Tia Larasati, dan Diana.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anak-anak yang kurang mampu berkonsentrasi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini ditujukan oleh anak dengan sikapnya yang acuh pada saat pembelajaran. Penelitian menemukan bahwa rata-rata guru anak usia dini belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menstimulasi sensori anak. Maka, perlu diberikan pelatihan penggunaan media stimulasi pada guru (Yaswinda, Yulsyofriend, & Mayar 2018). Bermain sensori berfungsi untuk merangsang panca indra anak dan merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan konsentrasi anak.
Sensori yang dilakukan pada penelitian ini adalah sensori tekstur kulit buah. Selagi dijelaskan tentang teksturnya, dijelaskan juga manfaat dari buah tersebut. Tekstur yang dikenalkan ada tiga yaitu tekstur kasar, tekstur halus, dan tekstur licin. Pada pertemuan pertama dalam pengenalan tekstur ini belum menunjukkan hasil memuaskan karena para anak pasti masih asing dengan kegiatan apa yang sedang mereka lakukan. Namun, pada pertemuan kedua sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Mereka jadi lebih berkonsentrasi pada pembelajaran. Bermain sambil belajar menggunakan media tidak hanya meningkatkan konsentrasi belajarnya namun, juga dapat menstimulasi anak dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Penelitian ini dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sebesar 80%. Penulis menambahkan metode yang mudah, menarik, dan menyenangkan bagi anak akan memudahkan guru untuk menyampaikan pembelajaran dan meningkatkan rasa optimis anak saat belajar, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi belajar anak.
10. Jurnal ke-10 berjudul "Upaya Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Anak Melalui Media Kartu Kata Bergambar" karya Indah Giah.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya anak RA Al hidayah khususnya dalam penguasaan kosakata bahasa Arab masih sangat rendah. Pelaksanaan permainan media kartu kata bergambar dimanfaatkan sebagai strategi pembelajaran untuk melatih bahasa anak dalam pembelajaran bahasa Arab yang mengarah pada penguasaan kosakata. Modal yang dibutuhkan anak untuk dapat membaca dan berkomunikasi dalam bahasa Arab secara efektif adalah dengan menggunakan kosakata bahasa Arab sebanyak mungkin yang diharapkan. Cara bermain menggunakan kartu kata bergambar ini adalah dengan memberikan kartu kata bergambar pada seorang anak lalu, guru menanyakan gambar apa yang mereka pegang, guru juga akan membacakan bahasa Arab yang ada pada kartu bergambar tersebut kemudian, anak diminta untuk menirukan apa yang telah guru ucapkan dengan mengulangi tiga kali setelah itu, baru anak diminta untuk menempelkan kartu kata yang sama dengan apa yang ada dikartu lalu, ditempelkan lagi di bawah kartu yang sama setelahnya, anak itu diharuskan membaca dengan artinya.
Pemanfaatan rancangan kreatif lagi-lagi membuahkan hasil yang baik. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan bahasa melalui kata bergambar, presentasi ketuntasan belajar dari 28,50% naik drastis menjadi 85,70%. Ini semua dikarenakan anak-anak menjadi bersemangat karena pembelajarannya yang menarik karena cenderung pada praktek, yang dimana memang anak-anak lebih suka praktek daripada teori. Penelitian ini juga memunculkan rasa ambisi pada setiap anak karena merasa tertantang dengan kegiatannya. Rasa ambisi karena tertantang inilah yang membuat anak-anak bersemangat dan akhirnya anak-anak lebih berkonsentrasi dan lebih mudah menghafal bahasa Arab beserta artinya.
11. Jurnal ke-11 berjudul "Penerapan Bahan Alam Tumbuhan Pada Kegiatan Mewarnai Untuk Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini 4-5 Tahun di RA Teunom Aceh Jaya" karya Nabila Munazirah, Zikra Hayati, dan Putri Rahmi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian metode eksperimen. Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk melatih keterampilan motorik halus khususnya melatih jari jemari anak. Keterampilan motorik halus harus dikembangkan sejak usia dini dikarenakan akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Dalam kegiatan mewarnai anak berlatih membuat bentuk sederhana memegang alat tulis, mengikuti pola garis yang sudah ada, serta bagaimana memadukan beberapa warna agar menghasilkan warna yang baru (Meliani, Sunarti, dan Krisnatuti 2014).
Penelitian mencoba memberikan solusi untuk permasalahan perkembangan motorik halus anak usia dini yaitu, dengan menggunakan kegiatan mewarnai yang warnanya diambil dari tumbuhan penghasil warna alami seperti, warna dari kunyit, bubuk kopi, dan bunga pacar air, serta alat mewarnai dari batang sereh, tangkai kelapa, dan batang pohon pinang. Penelitian ini sangat membantu anak terbiasa dengan tekstur dan benda sekitar. Hasil dari penelitian ini pun menunjukkan peningkatan yang baik dalam kelas eksperimennya, para anak jadi tidak kaku lagi dalam memegang pensil, mereka lebih luas dalam membuat sebuah bentuk atau menulis, motorik mereka telah cukup berkembang karena penelitian ini.
12. Jurnal ke-12 berjudul "Penerapan Model Dramatic Play dalam Menumbuhkan Imajinasi Anak Usia Dini" karya Dewi Pratiwi dan Aan Widiyono.
Menuliskan, bahwa anak usia dini berada pada periode yang sangat penting di masa perkembangan dan pertumbuhan. Pada masa inilah anak memerlukan stimulus- stimulus yang tepat untuk mengoptimalkan seluruh aspek-aspek perkembangannya. Permainan adalah salah satu kebutuhan penting bagi anak dimana dalam sebuah permainan anak akan merasa senang dan melalui permainan anak dapat mengekspresikan perasaan, bersosialisasi dan memperoleh pengalaman, pengetahuan, serta meningkatkan kemampuan imajinasinya. Pembelajaran yang ada di tingkat pendidikan anak lebih banyak menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada guru. Pembelajaran ini mengakibatkan rendahnya perkembangan aktivitas anak karena tidak bisa mengembangkan kreativitasnya, karena anak hanya mendengarkan dan menuruti perintah guru tanpa diberi kesempatan untuk bertanya untuk menyampaikan ide-idenya.
Salah satu bentuk permainan yang bisa diterapkan untuk anak usia dini adalah permainan dramatic play. Dramatic play adalah permainan terpandu di mana anak-anak menggunakan simbol seperti kata-kata tindakan atau objek lain dalam memerankan script dan adegan yang mewakili dunia nyata. Dramatic play adalah permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatik play yang dimainkan oleh penelitian ini adalah role playing dengan tema pedagang. Guru menyiapkan naskah, membagi peran, dan hanya mengamati para anak murid. Guru membebaskan mereka memainkan permainan ini sesuka hati dan sesuka imajinasi mereka.
Disimpulkan penelitian ini sangat membantu menumbuhkan beberapa sifat dan sikap positif pada setiap anak. Kreativitas menjadi lebih berkembang karena setiap anak dibebaskan melakukan apa saja sesuai imajinasi mereka, anak-anak juga menjadi lebih aktif berdiskusi, bertukar imajinasi dan pikiran, sampai membuat sebuah konflik kecil. Anak-anak juga akan terbiasa berkomunikasi dengan banyak orang, hal ini akan menumbuhkan sifat percaya diri pada anak, ketidaklibatan guru pun akan membuat anak-anak menjadi mandiri, mereka benar-benar dibebaskan, tidak berpatok pada perintah guru.
13. Jurnal ke-13 berjudul "Penerapan Media Boneka Jari dalam Mengembangkan Kemampuan Bebicara Anak PAUD Mawar Sebambang Sambar" karya Sripah dan Anwar.
Menuliskan, bahwa bahasa mempunyai peran sebagai alat bantu manusia yang luar biasa. Bahasa dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dimiliki seseorang kepada orang lain. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan berbicara anak adalah dengan bermain menggunakan media boneka jari. Boneka jari dapat membantu anak-anak mengekspresikan kreativitas dan imajinasinya. Penggunaan bermacam-macam boneka jari dapat mendorong anak untuk memilih, menciptakan suasana baru, dan menambah ketertarikan. Guru memanfaatkan boneka jari dalam kegiatan bercerita. Setelah dibacakan guru menyuruh satu persatu anak maju ke depan dengan memilih boneka jari yang ia mau lalu, mengungkapkan apa yang ia pahami dari cerita yang telah dibacakan oleh guru.
Disimpulkan penerapan media yang boneka jari dalam pembelajaran anak membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan sesuai dugaan para anak jadi lebih semangat untuk memperhatikan apa yang sedang diterapkan oleh guru. Penggunaan boneka jari membuat suasana belajar tidak seperti di kelas, para anak merasa lebih leluasa, dan tidak terbebani, dan yang paling penting tidak membosankan. Penulis juga telah membuat saran pembuatan boneka jari yang bermacam-macam. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak bosan pada boneka jari yang itu-itu saja. Penulis telah menyarankan berbagai macam jenis boneka jari yang dapat diganti-ganti perminggu atau perbulannya dengan bentuk dan bahan yang berbeda tentunya.
14. Jurnal ke-14 berjudul "Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Kreatif" karya Asyruni Multahada, Pingky Melaty, Heni Apriyani, dan Tris Andriani.
Menuliskan, bahwa perkembangan motorik pada anak memiliki peranan yang sangat penting. Ketidakmampuan anak dalam melakukan gerakan fisik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri. Pentingnya meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dikarenakan motorik kasar merupakan satu kemampuan yang membuat anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti meloncat, berlari, berjalan, serta berdiri dengan satu kaki (Tangse dan Dimyati, 2022). Permainan kreatif merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak karena bermain menjadi sumber belajar bagi anak. Kegiatan yang dilakukan dalam perkembangan motorik kasar pada penelitian ini ada lima macam diantaranya melompat dalam lingkaran, permainan kreatif menggunakan maze, berjalan zigzag, melompat berhitung dan berimajinasi, dan terakhir adalah perjalanan lurus sambil membawa beban.
Disimpulkan, sudah sangat jelas permainan ini sangat meningkatkan semangat belajar anak walaupun kegiatan yang dilakukan asing namun menyenangkan. Karena ada perasaan tertantang juga dalam memainkan permainan ini. Permainan yang dilakukan pun diharapkan terus berganti setiap bulannya agar anak-anak tidak bosan. Permainan yang terus berganti juga akan menimbulkan perasaan semangat anak untuk pergi ke sekolah, karena mereka pasti penasaran permainan menyenangkan apa kali ini yang akan mereka mainkan. Setiap sekolah TK diharapkan mengadakan permainan motorik seperti ini, jangan terlalu fokus pada buku atau teori. Karena sudah menjadi pengetahuan umum bahwa anak-anak lebih menyukai pembelajaran berbasis permainan seperti ini. Banyak hal positif juga yang dapat dihasilkan dari permainan motorik ini seperti, anggota badan yang terlatih dan pasti akan lebih luwes, meningkatkan kekuatan, serta keseimbangan pada tubuh setiap anak dikarenakan permainan ini membuat anak lebih aktif, tidak hanya duduk di depan buku. Emosi pada setiap anak pun akan lebih positif dikarenakan habis bermain di sekolah, moodnya akan terbawa baik sampai ia pulang ke rumah.
15. Jurnal ke-15 berjudul "Perancangan Komik Webtoon Permainan Egrang Sebagai Upaya Melestarikan Permainan Tradisional Indonesia" karya Stevany.
Hal yang melatar belakangi pembuatan jurnal ini adalah keinginan untuk melestarikan permainan tradisional, permainan yang ingin dilaksanakan oleh penulis adalah permainan egrang. Penulis memilih komik Webtoon sebagai media edukasi alasannya karena komik Webtoon merupakan media yang populer pada era modern saat ini. Webtoon merupakan sebuah media komik digital dimana semua orang dapat mengakses dengan membaca komik secara gratis.
Karena menargetkan para anak muda atau remaja maka penulis menyesuaikan bahasa agar lebih nyaman dibaca oleh mereka. Lalu, menggunakan gaya gambar kartun dengan pewarnaan sedikit bergaya komik Amerika. Konsep ini dimaksudkan penulis untuk menarik perhatian target yang berada di perkotaan dan menyesuaikan gambar komik luar negeri yang sedang digemari di perkotaan.
Disimpulkan, perancangan komik ini merupakan ajakan kepada para anak muda agar mengenal permainan tradisional. Dalam komik jelaskan pula cara pembuatannya, dalam pembuatannya pun digambarkan dengan sangat menarik yang diharapkan agar para pembaca tertarik dan mencaridi lebih lanjut soal egrang dan mulai membuat egrang mereka sendiri kemudian memainkannya dengan teman-teman mereka. Penulis sangat berharap bahwa idenya ini akan menarik para anak muda agar lebih tertarik untuk menjaga dan melestarikan permainan tradisional yang sudah ada.
16. Jurnal ke-16 berjudul "Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Mata Pelajaran PPKN Kelas III di MI Al-Munawaroh Bogor" karya Willa Putri, Siti Aisah, dan Yoyoh Rabiatul Adawiyah.
Menuliskan, bahwa sering ditemukan rendahnya hasil belajar siswa pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah. Diperlukan modal pembelajaran interaktif yang harus digunakan oleh guru agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendekatan hasil belajar pada pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan di MI Al-Munawaroh Bogor melalui penerapan model pembelajaran picture and picture. Picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran gambar yang digunakan sebagai media dipasarkan dan diurutkan secara logis.
Jenis pembelajaran yang dilakukan bersifat kompetisi. Pada suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok harus cepat bekerja sama mencocokkan gambar, kemudian menjelaskan makna gambar tersebut di depan kelas dan setelah itu, akan ada sesi tanya jawab antar kelompok.
Pembelajaran ini dapat dibilang berhasil karena rata-rata murid kini sudah berada di posisi tinggi atau mereka sudah mampu mempelajari pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran ini juga melatih sikap kerjasama antar sesama, melatih pikiran dalam cara musyawarah dengan kata lain para murid akan terbiasa untuk bertukar pikiran dengan sekelilingnya, dan karena kegiatan ini tergolong kompetisi dari setiap diri pada murid akan tercipta sebuah ambisi, yang diharapkan ambisi ini akan mendorong semangat belajar pada setiap muridnya.
17. Jurnal ke-17 berjudul "Mengembangkan Penguasaan Keaksaraan Anak Usia Dini Melalui Media Teka-Teki Bergambar pada Anak Kelompok B di TK TGK Hasanul Basri Cor Jabet Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen" karya Isma Fariza, Elfiadi, dan Mutia Sari.
Dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan keaksaraan pada anak di TK TGK Hasanul Basri Cot Jabat khususnya anak-anak kelompok B. Pentingnya pembelajaran awal dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan anak sehingga sebelum memasuki pendidikan dasar anak telah melakukan pelaksanaan awal sebagai dasar dalam membaca melalui pengenalan huruf vokal dan konsonan. Anak akan memahami bentuk huruf dan selanjutnya dapat membentuk suku kata tertentu.
Penulis menggunakan media teka-teki sebagai pembelajaran dikarenakan bermain teka-teki memiliki kelebihan yaitu melibatkan anak secara aktif, melatih anak menyelesaikan masalah, dan dapat digunakan dengan media yang sederhana. Teka-teki bergambar dalam penelitian ini dirancang menjadi suatu aksi yang akan dilakukan pendidik, dan kegiatan yang akan dialami oleh anak kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam dalam pelajaran. Penelitian ini pun membuahkan hasil yang lebih dari yang diharapkan. Berkat teka-teki ini anak-anak menjadi lebih fokus untuk mengingat apa yang diajarkan.
Seperti yang diharapkan, rancangan kreatif lebih memudahkan pembelajaran karena tampilannya yang menarik. Para murid jadi merasa tidak terbebani, mereka akan menganggap kegiatan ini sebagai permainan padahal mereka masih dalam posisi belajar.
18. Jurnal ke-18 berjudul "Meningkatkan Kreativitas melalui Kegiatan Membatik Ecoprint Anak Usia 5-6 Tahun" karya Arika dan Siti Munawarah.
Jurnal ini menjadikan kegiatan membatik ecoprint sebagai media untuk meningkatkan daya kreativitas anak. Desa Pasiran memiliki kekayaan alam berupa tumbuhan yang beraneka ragam. Pemanfaatan alam sekitar ini dapat menunjang pembelajaran untuk anak seperti pada kegiatan membatik ecoprint, dalam membatik ecoprint bahan yang digunakan adalah bahan alam seperti bunga dan dedaunan.
Dituliskan juga bahwa media pembelajaran dengan teknik membatik ecoprint dapat membantu anak memahami dan mengapresiasi seni yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan alam sekitar (Kharisma, 2019). Membatik dengan memanfaatkan alam sekitar lebih ramah lingkungan dan aman digunakan bagi anak usia dini, karena penggunaan zat sintetis berbahan kimia dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara, serta tentunya akan berbahaya digunakan oleh anak usia dini hal tersebut sejalan dengan penelitian Fazruza dan Novita (2018). Kegiatan membatik ecoprint memberikan kesempatan untuk anak supaya dapat memilih dan mendesain sendiri dengan memanfaatkan beraneka bentuk dan warna asli dari berbagai jenis bunga dan daun, hal ini berpotensi merangsang imajinasi untuk anak dan kreativitas anak.
Disimpulkan kegiatan ini juga termasuk dalam kegiatan motorik yaitu melatih motorik tangan. Kegiatan ini juga bermanfaat agar para anak terbiasa dekat dengan alam, mereka tidak jijik atau tidak merasa asing dengan alam sekitarnya. Para anak juga jadi terbiasa untuk peduli terhadap lingkungan. Jurnal ini sudah menjelaskan dengan sangat rinci, mulai dari penjelasan apa itu ecoprint, apa saja alat dan bahan yang digunakan, bagaimana cara membuatnya (langkah-langkah), sampai pada tahap akhirnya. Namun disayangkan tidak ada gambar yang tertera sebagai contoh hasil dari membatik ecoprint ini.
19. Jurnal ke-19 berjudul "Pengembangan Media Edukasi Busy Book Untuk Mengembangkan Bahasa Ekspresif pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Bimbat Audi Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan" karya Angger Prima Widhiasih dan Syarifah Nur Alfaini.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan, mendesain, membuat, mengujikelayakan sebuah produk yaitu berupa media edukasi yang layak digunakan untuk mempelajaran bahasa ekspresif dalam mengenal bermacam ekspresi atau perasaan dalam berimajinasi dengan sebuah cerita. Dijelaskan pada jurnal, menurut Prasko dan Husna (2019). Media busy book dalam penerapannya dapat membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak. Dalam pendidikan media busy book ini merupakan bentuk media baru yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kemampuan anak yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari proses pembelajaran yang akan dikenalkan kepada anak (Adrianti Yulia, 2020).
Pakar desain memberikan persentase 82% kepada media ini dimana persentase tersebut dikategorikan "sangat layak". Kemudian, berdasarkan hasil uji coba dalam 2 sekolah disimpulkan media ini membuat Anak tertarik dan anak antusias dalam memperhatikan dan mendengarkan materi yang ada dalam media pembelajaran. Sehingga anak tetap fokus dan semangat dari awal sampai akhir kegiatan. Penulis menambahkan bahwa media pembelajaran busy book ini memiliki peranan penting dalam mengenalkan materi hidup bersih dan sehat, teramati anak dapat mengekspresikannya melalui gesture badan, mimik wajah, dan bahasa ekspresif.
20. Jurnal ke-20 berjudul "Pemahaman Guru dalam Proses Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini" karya Ismi Tiara Nakita, Diganti Yunia Sari, dan Fadila Rahma.
Menuliskan, bahwa berdasarkan penelitian dapat diasumsikan pemahaman guru terhadap proses penilaian perkembangan anak masih rendah. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pemahaman guru terhadap proses penilaian perkembangan peserta didik. Pemahaman lebih dari sekedar mengerti. Oleh sebab itu, pemahaman mengenai penilaian perkembangan anak usia dini artinya memahami secara mendalam, detail, dan juga menyeluruh mengenai penilaian perkembangan anak usia dini.
Penulis menuliskan bahwa, tingkat pemahaman guru-guru mengenai penilaian masih terbatas pada konsep dan belum terimplementasi secara optimal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman penilaian seorang guru yaitu, faktor internal dan eksternal. Kedua faktor ini membuktikan bahwa guru di sekolah sebagai penilai dituntut untuk dapat mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan dan menyatakan kualifikasi jenjang pendidikan supaya dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang pendidik pada pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu, perlu adanya dukungan dari lembaga sekolah dalam memfasilitasi kegiatan guru tersebut.
Penulis menyarankan agar guru lebih meningkatkan wawasan ataupun pengetahuan mengenai proses penilaian perkembangan, dengan mengikuti lebih banyak lagi seminar, workshop, bintek, dan lainnya untuk meningkatkan kompetisi dan menambah wawasan. Lalu, sekolah harus lebih memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga lain ataupun pemerintah mengenai proses penilaian perkembangan anak sehingga meningkatkan pemahaman guru termasuk melakukan kegiatan belajar bersama secara intern di sekolah untuk meningkatkan kualitas masing-masing guru.
.
.
.
Dapat saya simpulkan dari ke-20 jurnal yang saya baca bahwa rancangan kreatif sangat berperan penting dalam perkembangan anak. Dari rancangan kreatif anak-anak dapat terlatih imajinasinya dan pola pikirnya. Rancangan kreatif membantu pembelajaran tidak terasa membosankan. Ada dampak positif lain seperti anak menjadi lebih berani, lebih mandiri, lebih aktif bersosialisasi, dan mudah bertukar pikiran dengan teman sebayanya.
Diharapkan agar seluruh sekolah tingkat pertama menyediakan permainan kreatif atau rancangan kreatif lainnya, dengan tujuan agar anak menjadi semangat dalam belajar dan dapat menghasilkan banyak dampak positif bagi anak tersebut. Karena rancangan kreatif ini juga menumbuhkan rasa ambisi pada setiap diri anak. Rasa ambisi ini dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan semangat belajar pada setiap anak.
.
.
.
Daftar Pustaka
Leonardo, A. D. W & Prasna, J. (2023). Interactive Book Design for Child Speech Delay Therapy. Ultimate: Visual Communication. Vol 16, No. 1.
Rosita, Y. S. & Handriyotopo (2023). Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Tengah Melalui Perancangan Buku Pop Up Bergaya Flat Design. Deskovi: Art & Design Journal. Vol 6, No. 1.
Pramudita, N. A. H. & Mujiyono (2022). Perancangan Ilustrasi Buku Autobiografi "The World That Never Bleed" karya Pramudita Nur Anisa Hapsari dan Mujiyono. Arty: Jurnal Seni Rupa.
M. Al-Hadad, F., Masnuna, & Mahimma, R. (2022). Buku Ilustrasi Manfaat Minum Susu Sebagai Media Edukasi Untuk Anak-Anak Usia 7-12 Tahun.
Siti, M., Khomsatul, J. & Yunita (2022). The effect of Finger Painting Activities Using Natural Materialis on The Creativity of Children Aged 5-6 Years. TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Pemikiran Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 8, No. 2
Ernawati, Nini, N. A. & Tri, H. (2022). Improving Children's Abilities Through Drawing Activities in Kindergarten.
Isma, U. & Astuti, D. (2023). Peran Guru dan Orang Tua Terhadap Stimulasi Keaksaraan Anak Usia Dini. Jurnal Warna: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini. Vol 8, No. 1.
Indah, M. A., Hasti, Y. & Ibrahim. (2023). Sarana Belajar Usia Dini: Bagaimana Persepsi Orang Tua pada Penggunaan Gadget. Awlady: Jurnal Pendidikan Anak. Vol 9, No. 1.
Yuniarti, Tia, L. & Diana. (2023). Peningkatan Konsentrasi Belajar pada Anak Melalui Bermain Sensorimotor.
Indah, G. (2023). Upaya Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Anak Melalui Media Kartu Kata Bergambar. Atthufulah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 2, No. 2.
Nabila, M., Zikra, H. & Putri, R. (2023). Penerapan Bahan Alam Tumbuhan Pada Kegiatan Mewarnai Untuk Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini 4-5 Tahun di RA Teunom Aceh Jaya. Hadlonah: Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak. Vol 4, No. 1.
Dewi, P. & Aan, W. (2023). Penerapan Model Dramatic Play dalam Menumbuhkan Imajinasi Anak Usia Dini.
Sripah & Anwar (2023). Penerapan Media Boneka Jari dalam Mengembangkan Kemampuan Bebicara Anak PAUD Mawar Sebambang Sambar. Vol 6, No. 1.
Asyruni, M., Pingky, M., & Tris, A. (2022). Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Kreatif. Primearly: Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Anak Usia Dini. Vol 5, No. 1.
Stevany (2023). Perancangan Komik Webtoon Permainan Egrang Sebagai Upaya Melestarikan Permainan Tradisional Indonesia. Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif. Vol 5, No. 1
Willa, P., Siti, A., & Yoyoh R. (2023). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Mata Pelajaran PPKN Kelas III di MI Al-Munawaroh Bogor. Unimma Journal: Edukasi-Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan. Vol 15, No. 1.
Isma, F., Elfiadi & Mutia, S. (2022). Mengembangkan Penguasaan Keaksaraan Anak Usia Dini Melalui Media Teka-Teki Bergambar pada Anak Kelompok B di TK TGK Hasanul Basri Cor Jabet Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Raudhanl Arhfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Vol 6, No. 1.
Arika & Siti, M. (2023). Meningkatkan Kreativitas melalui Kegiatan Membatik Ecoprint Anak Usia 5-6 Tahun. Paud Lectura: Journal of early childhood education. Vol 6, No. 2.
Angger, P. W. & Syarifah, N. A. (2023). Pengembangan Media Edukasi Busy Book Untuk Mengembangkan Bahasa Ekspresif pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Bimbat Audi Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan. "Ceria": Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 11, No. 2.
Ismi, T. N., Diganti, Y. S. & Fadila, R. (2022). Pemahaman Guru dalam Proses Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Pernik Jurnal PAUD. Vol 5, No. 2.
Komentar
Posting Komentar