Buku Pop Up Dalam Media Pembelajaran Anak
Buku Pop-Up Dalam Media Pembelajaran Anak
PENDAHULUAN
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kini sebuah buku mulai kurang diminati anak-anak semenjak mereka dikenalkan pada gadget. Menurut penulis, Hal ini disebabkan oleh masalah ketertarikan. Mereka tertarik pada gadget karena apa yang ada di dalamnya (Aplikasi), memang asing namun seru untuk mereka jelajah. Sedangkan buku, mungkin anak-anak hanya memikirkan bahwa bentuk buku hanya begitu saja ditambah dengan isinya yang dipenuhi oleh tulisan yang sudah dipastikan dapat membuat jenuh mereka (anak-anak) yang tidak terbiasa membaca. Masalah inilah yang mendasari penulisan kali ini, masalah yang harus selalu dibahas serta dibuatkan solusinya.
Menurut penulis, membaca merupakan aktivitas yang paling penting dalam kehidupan ini. Membaca merupakan aktivitas melihat, kemudian memahami suatu tulisan yang tertulis. Membaca membantu seorang manusia dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, memperluas pengetahuan dasar pada diri serta, meningkatkan kualitas diri. Bagi anak, membaca berguna dalam kesanggupan berbicara mereka kelak, karena membaca akan memperluas kosakata mereka dan membiasakan mereka mengucap kata demi kata, kata yang paling gampang hingga kata yang sulit diucapkan. Maka dari itu, aktivitas membaca ini harus diterapkan pada perkembangan anak sejak dini dan jika bisa membaca harus dijadikan kebiasaan atau hobi pada setiap anak.
Salah satu solusi yang akan membantu menumbuhkan ketertarikan baca pada anak adalah ilustrasi beserta warnanya. Kali ini penulis akan membahas buku pop-up. Menurut pemahaman penulis, pop-up merupakan sebuah ilustrasi 2 dimensi namun dibuat dengan efek 3 dimensi, ilustrasi tersebut dibuat seolah-olah keluar dari buku tersebut. Ilustrasi merupakan suatu rancangan desain yang akan memudahkan dalam proses menjelaskan, biasanya diterapkan pada media pembelajaran. Menurut penulis, ilustrasi desain dapat menjadi pemantik ketertarikan bagi anak-anak. Sudah banyak diakui bahwa ilustrasi berdampak cukup besar dalam perubahan pola pikir anak.
Buku cerita berisikan ilustrasi juga dapat menjadi sarana untuk pembelajaran lain. Misal temanya tentang pelestarian, maka buku cerita tersebut dapat diisikan informasi suatu hal yang ingin dilestarikan. Jadi buku cerita dengan ilustrasi bukan hanya sebagai pemanfaatan untuk menumbuhkan ketertarikan membaca pada anak. Namun, juga dapat dimanfaatkan dalam pengenalan suatu hal lain, pada tahap ini yang diharapkan anak-anak menjadi tertarik pada topik yang dibahas pada buku tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa rancangan kreatif merupakan kondisi penting bagi perkembangan setiap anak. Setiap orang harus mulai peka dan harus mulai menerapkan atau memanfaatkan rancangan kreatif ini pada anak. Juga ingin menjelaskan bahwa, membangun ketertarikan anak dalam hal belajar tidak melulu harus menggunakan gadget. Penggunaan gadget kebanyakan menghasilkan dampak negatif. Salah satu contohnya seperti, anak yang tidak fokus karena terdistraksi oleh game yang ada di gadget. Mereka diburu-burukan oleh perasaan ingin bermain. Hasil pembelajaran pun jadi tidak maksimal karena anak-anak tidak menyimak dengan baik, karena mereka fokus pada pikiran yang ingin dengan cepat memainkan game yang ada di gadget tersebut.
ANALISIS
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mendukung tujuan pembelajaran. Salah satu media yang menarik yaitu dalam bentuk pop-up. Pop-up book merupakan sebuah buku yang menampilkan potensi untuk bergerak dan interaksinya Melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan gulungan bentuk roda atau putarannya (Muvida Indah Kusuma, 2017). Seperti yang dikatakan Muvida bahwa, media memiliki peran dalam usaha pembelajaran dan media pop-up ini dapat dijadikan media yang membantu pembelajaran tersebut. Menurut penulis, ini diakibatkan karena pop-up merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Pop-up di sini membantu menciptakan suasana belajar yang nyaman, pop-up membantu para anak tidak tegang dalam pembelajaran karena dengan menggunakan media pop-up ini membuat belajar seperti sedang bermain juga.
Pop-up juga dapat membantu untuk mengasah imajinasi sang anak. Karena selain disajikan dalam bentuk ilustrasi, pop-up juga disajikan dengan efek seolah-olah ilustrasi itu bergerak. Jadi, karena fungsinya yang double ini dampaknya pun jadi double. Selain itu, buku pop-up juga membuat anak lebih berkonsentrasi dan lebih menyimak apa yang sedang diterangkan, apa yang sedang diajarkan oleh gurunya atau orang tuanya. Berikut beberapa manfaat buku pop up menurut Mandira (2018);
1. Merangsang kreativitas
Pop-up memancing anak untuk berpikir. Bagaimana dari yang awal terlipat lembaran buku namun, ketika dibuka pop-upnya naik menjadi bangun ruang yang timbul tiga dimensi. Kepalanya (Anak-anak) merekam apa yang dilihatnya seraya memikirkan bagaimana itu bisa terjadi, kreativitas itu menciptakan sesuatu yang tak biasa.
2. Menumbuhkan jiwa seni
Buku pop-up berbeda dengan buku biasa. Buku pop-up terdapat nilai artistik di dalamnya. Seni itu sederhananya bisa dipahami sebagai upaya menelaah sekitar sekaligus berekreasi memproduksi keindahan. Kedalaman seseorang dalam menghayati keindahan itu tergantung dari referensi dan pengalaman tentang keindahan itu sendiri. Jika, sejak kecil anak sudah disuguhkan pada suatu keindahan yang disebut pop-up, betapa besarnya jiwa seni yang akan tumbuh di dalam diri si kecil.
3. Memperkenalkan pada ketelitian
Pop-up itu pada dasarnya adalah memperlihatkan hal-hal detail, hal-hal kecil. Pop-up dibuat dengan sangat presisi, tidak bisa asal-asalan. Untuk anak-anak pada tahap tertentu, bisa aja mereka tak sampai memikirkan ini namun, secara tidak langsung otaknya akan merekam semua yang dilihatnya hingga di kemudian hari mungkin si anak akan menyadarinya. Ketelitian dan sistematis pada hal-hal detail ini sangat berguna untuk kehidupan mendatang sang anak.
Dapat disimpulkan dari tulisan Mandira bahwa, pop-up ini membantu meningkatkan hal-hal yang sering dianggap remeh oleh beberapa orang dewasa. Misalnya pada hal seni, banyak para orang tua tidak menyetujui jika anak-anak terlibat dengan seni karena mereka berpikir nantinya akan sulit pada tahap mereka mencari kerja. Kebanyakan orang tua hanya mendukung jika anaknya fokus pada hal itu hitung-berhitung. Padahal menumbuhkan jiwa seni pada anak tidak seburuk itu. Jiwa seni pada anak membantu dalam meningkatkan pola berpikir anak, seni membantu suatu individu mendekatkan kreativitasnya, serta mendorong ketertarikan pada suatu hal. Dengan kreativitas ini, seseorang juga akan terbiasa pada hal yang asing baginya karena jika seseorang yang kreativitasnya sudah tinggi mereka akan terbiasa dalam imajinasi, mereka terbiasa dalam memikirkan sesuatu yang mungkin hingga pada suatu hal yang mustahil.
SIMPULAN
Perkembangan setiap anak harus benar-benar diperhatikan dengan sangat baik, agar terciptanya generasi yang baik setiap tahunnya. Membaca merupakan hal yang paling penting yang harus diperhatikan dalam perkembangan setiap anak. Wawasan merupakan elemen penting dalam kehidupan ini dan dengan membaca kita dapat mendapatkan sebuah wawasan tersebut. Makin banyak membaca, makin banyak pula wawasan yang diterima oleh diri kita. Maka, anak-anak harus dibiasakan membaca sedari dini. Buku pop-up menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menumbuhkan ketertarikan membaca pada anak. Ilustrasi yang disuguhkan berwujud lucu dan menyenangkan bagi mata anak. Lalu, ditambah dengan unsur tiga dimensi yang akan membuat anak-anak akan sangat tertarik pada sebuah buku. Buku pop-up menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan dari suasana belajar yang nyaman ini akan menghasilkan anak yang akan lebih berkonsentrasi pada apa yang sedang diterangkan dan dijelaskan. Anak akan lebih mudah menyimak, serta memahami suatu hal baru dengan cepat. Maka, pembelajarannya pun akan maksimal karena respon anak yang sangat menikmati pembelajarannya. Dan jika anak sudah tertarik dan sudah terbiasa pada buku maka, pada orang tua atau guru dapat memulai memberikan buku yang minim ilustrasi. Hal ini bertujuan agar anak tertarik pada semua jenis buku, bukan hanya buku yang berisikan ilustrasi saja.
DAFTAR PUSTAKA
Muvida I. K. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Anak. Jurnal UMP, hal 12
Fauzia M. (2018). 4 Manfaat yang Diperoleh Anak dari Buku Pop Up Kisah Binatang. mandira.id. https://mandira.id/news/detail/4-manfaat-yang-diperoleh-anak-dari-buku-pop-up-kisah-binantang_208
Komentar
Posting Komentar